Piala Dunia
FIFA, atau
sering disebut Piala Dunia saja, adalah kompetisi sepak bola internasional
yang diikuti oleh tim nasional putra senior anggota Fédération
Internationale de Football Association (FIFA), badan pengatur sepak bola
dunia. Kejuaraan ini telah diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak turnamen,
kecuali pada tahun 1942 dan 1946, yang tidak diselenggarakan karena perang
dunia II. Juara Piala Dunia saat ini adalah Jerman, yang menjuarai turnamen
2014 di Brasil.
Format turnamen
saat ini diikuti oleh 32 tim yang bersaing memperebutkan gelar juara di
gelanggang olahraga di negara tuan rumah dalam waktu sekitar satu bulan; babak
ini sering disebut dengan Final Piala Dunia. Tahap kualifikasi, yang
saat ini diselenggarakan dalam waktu tiga tahun menjelang Piala Dunia, digelar
untuk menentukan tim mana yang akan lolos ke turnamen, bersama dengan negara
tuan rumah.
Piala Dunia
adalah salah satu kompetisi olahraga yang paling banyak disaksikan di dunia,
bahkan melampaui Olimpiade; diperkirakan 715,1 juta orang di seluruh dunia
menyaksikan pertandingan final Piala Dunia FIAFA 2006 yang digelar di Jerman.
Dua Piala Dunia berikutnya akan diselenggarakan di Rusia pada 2018 dan di Qatar
pada 2022.
Inilah
daftar juara Piala Dunia sepanjang masa.
Turnamen
|
Tuan Rumah
|
Juara
|
|
Runner Up
|
Piala Dunia 1930
|
Uruguay
|
Uruguay
|
4-2
|
Argentina
|
Piala Dunia 1934
|
Italia
|
Italia
|
2-1 (AET)
|
Cekoslovakia
|
Piala Dunia 1938
|
Prancis
|
Italia
|
4-2
|
Hungaria
|
Piala Dunia 1950
|
Brasil
|
Uruguay
|
2-1
|
Brasil
|
Piala Dunia 1954
|
Swiss
|
Jerman Barat
|
3-2
|
Hungaria
|
Piala Dunia 1958
|
Swedia
|
Brasil
|
5-2
|
Swedia
|
Piala Dunia 1962
|
Cili
|
Brasil
|
3-1
|
Cekoslovakia
|
Piala Dunia 1966
|
Inggris
|
Inggris
|
4-2 (AET)
|
Jerman Barat
|
Piala Dunia 1970
|
Meksiko
|
Brasil
|
4-1
|
Italia
|
Piala Dunia 1974
|
Jerman Barat
|
Jerman Barat
|
2-1
|
Belanda
|
Piala Dunia 1978
|
Argentina
|
Argentina
|
3-1 (AET)
|
Belanda
|
Piala Dunia 1982
|
Spanyol
|
Italia
|
3-1
|
Jerman Barat
|
Piala Dunia 1986
|
Meksiko
|
Argentina
|
3-2
|
Jerman Barat
|
Piala Dunia 1990
|
Italia
|
Jerman Barat
|
1-0
|
Argentina
|
Piala Dunia 1994
|
Amerika Serikat
|
Brasil
|
0-0 (3-2 AP*)
|
Italia
|
Piala Dunia 1998
|
Prancis
|
Prancis
|
3-0
|
Brasil
|
Piala Dunia 2002
|
Jepang & Korea Selatan
|
Brasil
|
2-0
|
Jerman
|
Piala Dunia 2006
|
Jerman
|
Italia
|
1-1 (5-3 AP)
|
Prancis
|
Piala Dunia 2010
|
Afrika Selatan
|
Spanyol
|
1-0
|
Belanda
|
Piala Dunia 2014
|
Brasil
|
Jerman
|
1-0 (AET)
|
Argentina
|
*AP = Adu
Penalti
AET = Babak perpanjangan waktu
Hasil menurut negara
AET = Babak perpanjangan waktu
Hasil menurut negara
Tim Nasional
|
Final
|
Juara
|
Runner Up
|
Tahun Juara
|
Tahun Runner Up
|
Jerman
|
8
|
4
|
4
|
1954, 1974, 1990, 2014
|
1966, 1982, 1986, 2002
|
Brasil
|
7
|
5
|
2
|
1958, 1962, 1970, 1994, 2002
|
1950, 1998
|
Italia
|
6
|
4
|
2
|
1934, 1938, 1982, 2006
|
1970, 1994
|
Argentina
|
5
|
2
|
3
|
1978, 1986
|
1930, 1990, 2014
|
Uruguay
|
2
|
2
|
0
|
1930, 1950
|
-
|
Prancis
|
2
|
1
|
1
|
1998
|
2006
|
Inggris
|
1
|
1
|
0
|
1966
|
-
|
Spanyol
|
1
|
1
|
0
|
2010
|
-
|
Belanda
|
3
|
0
|
3
|
-
|
1974, 1978, 2010
|
Cekoslovakia
|
2
|
0
|
2
|
-
|
1934, 1962
|
Hungaria
|
2
|
0
|
2
|
-
|
1938, 1954
|
Swedia
|
1
|
0
|
1
|
-
|
1958
|
Hasil
menurut konfederasi
Konfederasi
|
Tampil
|
Juara
|
Runner Up
|
UEFA
|
26
|
11
|
15
|
CONMEBOL
|
14
|
9
|
5
|
Jerman jawara Piala Dunia 2014 di
Brazil
Sejarah
baru tercipta pada gelaran Piala Dunia 2014 usai Jerman menjadi tim Eropa yang
mampu menaklukkan ranah Amerika Latin untuk kali pertama dengan mengankat trofi
di Brasil!
Keberhasilan anak asuh Joachim Low dalam merengkuh gelar juara keempat mereka tesebut tak lepas dari peran vital Bastian Schweinsteiger di lini tengah. Gelandang enerjik Bayern Munich itu tampil spartan sepanjang 120 menit penuh pertandingan.
90 menit tanpa gol dan stamina pun berbicara di perpanjangan waktu, Argentina telah memanfaatkan seluruh pergantian pemain di waktu normal, di sisi lain Jerman menyisakan satu pergantian lagi. Begitu laga kembali dimulai Jerman langsung menggebrak lewat Schurrle namun masih beruntung tak menghasilkan gol. Serangan balik dilancarkan Argentina lewat Aguero yang terbilang masih cukup segar bekerja sama dengan Palacio, tapi tetap tak membuahkan gol.
Argentina cenderung bermain lebih dalam dan Jerman tak segan menekan, tetap pertahanan Argentina rapat mulai dari tengah. Serangan yang nyaris berbuah gol malah lahir dari Argentina di menit ke 97', Palacio berhadapan langsung dengan Neuer di kotak penalti menerima umpan silang Rojo. Bola dicungkil Palacio, Neuer terkelabui namun arah bola masih tak bersahabat yang artinya belum mengubah skor.
Paruh kedua perpanjangan waktu Argentina masih terlihat sama dengan 15 menit sebelumnya, mereka sabar dan menunggu Jerman masuk lebih dahulu. Schweinsteiger beberapa kali jadi korban hantaman di lini tengah hingga menit 109' ia harus keluar sementara karena mendapati area sekitar matanya berdarah karena kontak dengan Aguero di udara. Memang permainan Argentina lebih keras kali ini, ofisial di bangku cadangan Jerman pun sempat dibuat meradang hingga wasit Rizzoli meminta agar lebih tenang.
Ketika tempo melamban secara mengejutkan barisan belakang Argentina seakan hilang konsentrasi dan hal tersebut dimanfaatkan oleh Gotze yang lepas dari kawalan. Schurrle mengirim umpan silang dari sisi kiri, Gotze datang dari belakang dan menyambut bola untuk melepaskannya ke mulut gawang Romero dengan posisi menjatuhkan badan. 1-0 akhirnya Jerman unggul di menit ke-113!
Argentina pun berusaha bangkit mengejar, berulang kali umpan dilancarkan
langsung namun ditinju oleh Neuer. Hingga tendangan bebas Messi di penghujung
laga pun tak bisa menyelamatkan mereka dari kekalahan. Nampak tangis di raut
suporter Tim Tango, juga sang Alejandro Sabella yang tak bisa menyembunyikan
bahwa matanya sudah berkaca-kaca ketika Messi hanya melambungkan tendangan
bebas di ujung laga. Argentina harus kalah tipis dari Jerman lewat gol semata
wayang Mario Gotze.
Yang menjadi harapan penulis mampukah Indonesia masuk piala dunia 2018 di Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar