Sabtu, 26 Juli 2014

Sesi 3 : Kabinet Jokowi-JK, Usulan Rakyat (2014-2019)



Jokowi-Jusuf Kalla telah memenangi laga Pilpres 2014. Kemenangan pasangan ini sebagian besar didukung oleh ribuan komunitas relawan. Para relawan bukan hanya ambil bagian dalam kampanye dan pendanaan. Namun, mereka juga terlibat aktif mengawasi proses penghitungan suara.
Selamat memilih, tetap tersenyum dan tetap mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, untuk Indonesia yang lebih hebat, mandiri, dan bermartabat.
*) Jika tidak berkenan memilih salah satu menteri, pilih kolom Other.
* Wajib
7.    MenteriTop of Form Hukum dan HAM
a.       Dr. Aridjo Alkostar, SH., LLM
b.      Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA
c.       Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH., LLM
d.      ...............................

8.    Menteri Keuangan
a.       Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
b.      Dr. Ir. Raden Pardede, PH.D
c.       Agus Martowardoyo
d.      ....................................
9.    Menteri ESDM
a.       Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc
b.      Ir. Luluk Sumiarso
c.       Dr. Ir. Tumiran, M.Eng.
d.      ......................

Profil Lengkap :
7.    MenteriTop of Form Hukum dan HAM
a.      Dr. Aridjo Alkostar, SH., LLM
Artidjo Alkostar (lahir di Situbondo, Jawa Timur, 22 Mei 1949; umur 65 tahun) adalah seorang ahli hukum Indonesia. Ia merupakan Hakim Agung yang mendapat banyak sorotan atas keputusan dan pernyataan perbedaan pendapat (dissenting opinion)-nya dalam banyak kasus besar. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Muda Kamar Pidana Mahkamah Agung Indonesia
Namanya terangkat saat memperberat vonis 4 tahun penjara menjadi 12 tahun kepada politikus Angelina Sondakh untuk kasus korupsi, serta vonis 10 bulan kepada dokter Ayu untuk kasus malpraktek.
Artidjo Alkostar lahir di Situbondo, Jawa Timur, ayah dan ibunya berasal dari Sumenep, Madura. Ia menamatkan pendidikan SMA di Asem Bagus, Situbondo. Kemudian, masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Referensi :

b.      Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA
Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA lahir di Paninggahan, Solok, Sumatera Barat, 20 Agustus 1968 adalah seorang ahli hukum tata negara Indonesia, aktivis anti-korupsi, penulis serta guru besar Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Saldi lahir dari pasangan Ismail dan Ratina. Sekolah dasar hingga menengah ditempuh di kampung halamannya. Selanjutnya ia menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dengan predikat Summa Cum Laude.
Kemudian ia mengambil gelar Master di Universitas Malaya, Malaysia (2001) dan meraih gelar Doktor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (S3-2009). Pada tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru besar hukum tata negara Universitas Andalas.[2] Selain menjadi direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako), kini dia juga aktif menulis. Tulisannya banyak tersebar di berbagai jurnal dan media cetak nasional.

Karya
·           Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah (2001)
·           Konstitusi Baru Melalui Komisi Konstitusi Independen (2002)
·           Kampanye dengan Uang Haram (2004)
·           Hubungan Eksekutif - Legislatif Pasca Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung (2005)
·           Reformasi Hukum Tata Negara Pasca Amandemen UUD 1945 (2006)
·           Dinamika Ketatanegaraan di Masa Transisi, 2002-2005 (2006)
·           Kekuasaan dan Perilaku Korupsi (2009)
·           Pergeseran Fungsi Legislasi: Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia (2010)
·           Membangun Demokrasi, Membongkar Korupsi (2010)

Penghargaan

1.        Megawati Soekarnoputri Award sebagai Pahlawan Muda Bidang Pemberantasan Korupsi (2012).
2.        Tokoh Muda Inspiratif versi Kompas (2009).
3.        Universitas Andalas (UNAND) Award bidang Penelitian (2007)
4.        Award of Achievement for People Who Make a Difference dari The Gleitsman Foundation, USA (2004)
5.        Bung Hatta Anti-Corruption Award (2004)
6.        SCTV Award sebagai Dosen Favorit Universitas Andalas dalam Rangkaian Kegiatan SCTV Goes to Campus (2003)
7.        Dosen Teladan II Universitas Andalas Tahun 2002.
8.        Dosen Teladan I Fakultas Hukum Universitas Andalas Tahun 2002.
9.        Lulusan Terbaik (S1) Universitas Andalas dengan prediket Summa Cumlaude Wisuda Maret 1995.
10.    Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional Tahun 1994.
11.    Mahasiswa Berprestasi Utama I Universitas Andalas tahun 1994.
12.    Mahasiswa Berprestasi Utama I Fakultas Hukum Universitas Andalas tahun 1994.

Referensi :
·           http://www.saldiisra.web.id/

c.       Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH., LLM
Zainal Arifin Mochtar pria kelahiran Ujung Pandang, 8 Desember 1978, ini dikenal sebagai Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) yang bergerak dalam kajian dan advokasi mengenai antikorupsi. Zainal menjabat Direktur Pukat sejak Juli 2006.
Saat ini, Zainal aktif di dunia pendidikan dan penelitian. Selain di Pukat, dia juga aktif mengajar di Fakultas Hukum UGM sebagai dosen di bidang hukum tata negara. Oleh karena itu, Zainal juga kerap dimintai analisisnya sebagai pakar hukum tata negara dan korupsi.
Zainal menamatkan gelar sarjananya di Fakultas Hukum UGM pada tahun 2003. Dia menuliskan tugas akhir berjudul "Konsep Pertanggungjawaban Pelaku Crimes Against Humanity di Pengadilan HAM".
Pada tahun 2007, dia juga menjadi anggota Tim Task Force Penyusunan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, gelar master hukumnya diperoleh dari Northwestern University, Amerika Serikat, pada tahun 2006. Lagi-lagi, hak asasi manusia menjadi topik yang didalaminya.

Referensi :

8.    Menteri Keuangan
a.        Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
Prof. Dr. Hendrawan Supratikno lahir di Cilacap, 21 April 1960, merupakan politisi berdarah Tionghoa asli Indonesia. Beliau merupakan anggota DPR RI dari Jawa Tengah yang bertugas di Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan

Profil
Nama Profesor Hendrawan Supratikno dikenal sebagai politisi Senayan beretnis Tionghoa yang memiliki latar belakang akademik yang kuat. Pemikiran dan sepak terjangnya sangat Indonesia.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini namanya mulai dikenal publik saat terlibat aktif dalam Panitia Khusus Angket Century akhir 2009 lalu. Performa saat di Pansus Angket Century, Hendrawan menunjukkan kelasnya. Penguasaan isu-isu teknis perbankan menjadi modal Hendrawan.
Pria kelahiran Cilacap, 21 April 1960 ini memang sebelum terjun ke politik praktis merupakan akademisi tulen. Gelar profesor ia raih dari Universitas Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.
Gelar Master dan Doktor ia raih dari kampus di Eropa yakni di Belgia dan Amsterdam. Dia juga pernah tercatat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Bisnis Indonesia (IBI) (Tahun 2004). Hendrawan juga tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI).
Memiliki darah Tinghoa dari jalur ayah dan ibunya, namun tak membuat Hendrawan kurang pergaulan. Bahkan, dirinya kini menjadi Tim Budaya Jawa Tengah-Yogyakarta yang didirikan era Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto dan Sri Sultan HB X. "Saya relatif memahami budaya Jawa," ujarnya.
Begitu juga saat studi di luar negeri, rumah Hendrawan tak jarang dijadikan tempat ibadah salat bagi rekan-rekannya yang beragama Islam. Padahal, kenang Hendrawan, tempat ibadah sudah tersedia.
Interaksi beragam latar belakang inilah yang menjadikan pemahaman Hendrawan tidak sempit. Dia pun mengaku, sedikitnya tiga tokoh yang ia kagumi dan mempengaruhi cara pandangnya yakni KH Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie, dan Arif Budiman. "Mereka saya kagumi karena karakter dan keberaniannya," ujar ayah satu anak ini.
Pada 2004 menjadi momentum penting bagi Hendrawan. Karena di tahun tersebut ia hijrah dari kota Salatiga ke Jakarta. Persingungan dengan politik praktis ia mulai di 2004. Kedekatan dengan Kwik Kian Gie yang saat itu aktif di PDI Perjuangan membawa Hendrawan terlibat dan aktif di Megawati Center. "Di situlah saya interaksi dengan banyak politisi dan pak Taufik Kiemas yang merupakan mentor dan guru saya," kata Hendrawan.

Pendidikan

·       Free University (VUA), Amsterdam meraih gelar Ph. D. (1998)
·       Katholieke Universiteit Leuven, Belgia meraih gelar M. Ba. (1986)
·       Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga meraih gelar Drs. (1983)
·       SMA Kristen, Purwokerto (1977)
·       SMP Kristen, Sidareja (1974)
·       SD Kristen, Sidareja (1971)

Karier
·       Guru Besar Fakultas Ekonomi Satya Wacana, Salatiga.
·       Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
·       Dosen Institut Bisnis Indonesia
·       Anggota DPR RI Komisi VI (2009 - 2014)
·       Anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century DPR (2010)
·       Anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR

Referensi :

b.        Dr. Ir. Raden Pardede, PH.D
Raden Pardede (lahir di Balige, Sumatera Utara, 17 Mei 1960; umur 54 tahun) adalah seorang ekonom Indonesia yang sekarang menjabat Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset, perusahan pengganti fungsi BPPN. Selain itu beliau pernah memangku berbagai jabatan dibeberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Ketua Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), staf khusus Menko Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif merangkap Chief Economist PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator Tim Asistensi Menteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist, Kepala Divisi PT Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994 -1995), Konsultan di Asian Development Bank (2000-2001), Staf Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), Process Engineer di PT Pupuk Kujang / Fertilizer Industry (1985), Pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia dan Institut Bisnis Indonesia. Ia ikut dalam sidang CGI (2000) dan sidang IMF (2001), juga turut memberi sumbangan pikiran dan saran kepada Pemerintah, Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan Kantor Wakil Presiden. Raden Pardede menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15 Mei 2006. Ia menjabat sebagai komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004 - sekarang).

Pendidikan

Beliau meraih gelar Insinyur dari ITB, Bandung, jurusan Teknik Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi (1995) diperoleh dari Boston University, Amerika Serikat.

Referensi

c.         Agus Martowardoyo
Nama Lengkap         : Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
Tempat Lahir            : Amsterdam, Belanda
Tanggal Lahir            : Selasa, 24 Januari 1956

Biografi
Agus Dermawan Wintarto Martowardjojo, atau lebih dikenal sebagai Agus Martowardjojo adalah bankir yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani yang menjadi Direktur Pelaksana di World Bank.
Agus resmi dilantik bersama wakilnya Anny Rahmawati yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan.
Agus lahir di Belanda, tepatnya di Kota Amsterdam, 24 Januari 1956. Meski lahir di belanda, Agus menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Indonesia, tepatnya di Pangudi Luhur Jakarta. Sejak awal, minatnya terhadap ekonomi memang kuat, tak salah ketika ia memutuskan untuk studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selepas dari UI, ia meneruskan pendidikannya di bidang perbankan State University of New York dan Stanford University di Amerika, lantas melanjutkan ke Institute Banking & Finance di Singapura. Dalam kurun waktu ini, Agus tak hanya kuliah sebagaimana biasa, melainkan aktif dalam mengikuti berbagai macam seminar, kursus, pelatihan dan sejenisnya, tentu saja yang berkaitan dengan perbankan. Tak heran jika di usianya yang sangat muda, ia telah menjadi bankir yang tergolong hebat.
Karir perbankannya dimulai dari Officer Development Program (ODP) di Bank of America, sebagai International Loan Officer. Keluar dari Bank of America, ia langsung dipinang oleh Bank Niaga, sebagai Vice President, Corporate Banking Group di Surabaya dan Jakarta. Sejak saat itu, ia berpindah-pindah pekerjaan, namun masih tetap di bidang perbankan, diantaranya Bank Bumiputera dan Bank Expor Impor Indonesia, serta pernah menjabat sebagai Deputy Chief Executive Officer Maharani Holding. 
Sebelum menjabat menjadi menteri keuangan, Agus sempat menjadi Direktur Utama di dua bank terkemuka: Bank Permata dan Bank Mandiri. Kemauan Agus memikul jabatan sebagai Dirut Bank Mandiri dinilai berani oleh banyak kalangan, mengingat kursi tersebut telah menyeret beberapa seniornya ke balik jeruji besi akibat berbagai kasus. Apalagi, saat itu usia Agus yang tergolong muda dan kondisi intern Bank Mandiri yang kurang menguntungkan. Bank Mandiri, saat itu memiliki kredit bermasalah (non-performing loan, NPL) di atas 20%—jauh melewati ambang batas bank sehat yang seharusnya hanya sebesar 5%. Sejumlah kredit bermasalah yang menjadi prioritasnya adalah utang Grup Kiani dan Garuda Indonesia.
Agus memang bukan orang asing di Bank plat milik negara ini. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Managing Director Risk Management and Credit Restructuring, Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator, dan managing Director Human Resources and Support Services yang masing-masing jabatan bertahan selama 1 tahun. 
Selama menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri, berbagai macam pembenahan telah ia lakukan untuk memulihkan kondisi bank. Hingga pada RUPS 17 Mei 2010, ia terpilih lagi menjadi Dirut untuk masa jabatan 5 tahun ke depan. 
Pemilihan Agus sebagai Menteri Keuangan sempat diragukan oleh beberapa kalangan (lagi-lagi) mengingat usianya yang relative muda. Namun, pertimbangan presiden saat itu adalah: Agus, selain sosok yang mumpuni dan berhasil mengendalikan bank terbesar di Indonesia, juga merupakan sosok yang dekat dengan bankir dan kalangan perbankan Indonesia. Tak heran, karena Agus aktif (bahkan pernah menjadi ketua) di berbagai organisasi perbankan seperti Asosiasi Bankir Indonesia, Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Advisor Asosiasi Perbankan Indonesia, Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta), dan Bankers Club Indonesia.
Pada 26 Maret 2013 dia terpilih sebagai gubernur Bank Indonesia. . Ia menggantikan Darmin Nasution, yang menjabat sejak 2009. Masa jabatan Darmin sendiri selesai pada 22 Mei 2013. Agus akan menjabat selama 5 tahun di Bank Indonesia untuk periode 2013-2018. Ia akan menggantikan Darmin Nasution, yang menjabat sejak 2009. Masa jabatan Darmin sendiri selesai pada 22 Mei 2013.
Agus menang melalui voting dengan pemungutan suara 54 anggota fraksi. Dari hasil pemungutan suara, sebanyak 46 anggota memilih Agus. Sisanya tujuh suara menolak, dan satu anggota abstain.

Pendidikan
·         Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1984)
·         Banking & Management Courses State University of New York, Buffalo, USA
·         Stanford University, Palo Alto, USA
·         Institute of Banking & Finance, Singapore.

Training/Course/dll:
·         Credit Training Bank of America Jakarta, 1984
·         Operation Management Workshop Bank of America Jakarta Branch, 1985
·         Credit Decision Seminar, Bank of America, Hong Kong 1986
·         Foreign Exchange and Exposure Management, Bank of America, Singapore 1986
·         Jakarta Credit Seminar, Citibank Jakarta, 1987
·         Niaga Intermediate Supervisory Development II, Bank Niaga, 1988
·         Credit Risk/Management II, Bank Niaga, 1989
·         Niaga Advance Supervisory Development, Bank Niaga, 1990
·         Credit Risk Management III, Institute Banking & Finance Singapore, 1990
·         Managing Problem Loans, Institute Banking & Finance Singapore, 1991
·         Project Finance Training Course, The Euromoney Institute & Finance, Singapore 1992
·         Strategic Bank Marketing, Institute Banking & Finance, Singapore 1992
·         Advanced Commercial Lending Program Bank Management, Institute State University of New York at Buffalo – USA, 1992
·         Applied Corporate Finance in Asia, The Euromoney Institute of Finance, Hong Kong 1992
·         Lokakarya kredit Usaha Kecil Menengah, The Jakarta Initiative Bandung, 1999
KARIR
·         Gubernur Banmk Indonesia
·         Bank of America NT & SA (1984) as Officer Development Program & International 
·         Loan Officer
·         PT Bank Niaga Tbk  Vice President, Corporate Banking Group di Jakarta &           
·         Surabaya (1986 – 1994)
·         Deputy Chief Executive Officer  Maharani Holding (1994)
·         Direktur Utama di Bank Bumiputera (1995 – 1998)
·         Direktur Utama di Bank Ekspor Impor Indonesia (1998)
·         Managing Director Risk Management and Credit Restructuring Bank Mandiri (1999)
·         Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000)
·         Managing Director Human Resources and Support Services (2001)
·         Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002).
·         Direktur Utama Permata Bank terhitung sejak 31 Oktober 2002-2005
·         Direktur Bank Mandiri, 16 Mei 2005 – 20 Mei 2010 
·         Menteri Keuangan 
Organisasi:
·         Ketua Asosiasi Bankir Indonesia pada Desember 2005
·         Ketua Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA)  2006
·         Advisor Asosiasi Perbankan Indonesia
·         Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta) periode 2003 – 2006.
·         Ketua Bankers Club Indonesia dari 2000 sampai 2003
PENGHARGAAN
·         Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi
·         Eksekutif Indonesia Terbaik oleh Asiamoney, 2006
·         Leadership Achievement dari The Asia Banker, 2006
·         Top Banker 2007 dari Majalah Investor.

Referensi

9.    Menteri ESDM
a.         Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc

Arif Budimanta, DR., Ir., MSc. , lahir di Medan, Jumat, 15 Maret 1968.

Biografi:

Sarjana Ilmu Tanah dari IPB. Kemudian melanjutkan Program Pasca Sarjana di Ilmu Lingkungan UI dengan konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam, terakhir meraih gelar Doktor dari FISIP UI.
Aktif dalam pengembangan gagasan pendekatan pembangunan yang holistik dan integratif yang memberikan nilai-nilai keadilan sosial dan kemandirian bagi umat manusia, anggota Global Development Network.
Beberapa tulisan yang diterbitkan berkaitan dengan minatnya adalah “Indonesia Masa Kini dan Masa Depan” dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994), “Community Development di Industri Pertambangan dalam Akses Peran Serta Masyarakat, Penerbit Sinar Harapan (2003), Pedoman Pengembangan Masyarakat di Industri dan Sumber Daya Mineral (2004), Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004).
Selain sebagai pendiri Indonesian Center for Sustainable Development dan aktif menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi, saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI 2009-2014 Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR-RI, Direktur Eksekutif the Megawati Institute, Dewan Penasehat PP Ikatan Anggar Seluruh Indonesia, dan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Referensi :

b.        Ir. Luluk Sumiarso
Referensi

c.         Dr. Ir. Tumiran, M.Eng.
Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, lahir di Binjai sumatera Utara 23 Agustus 1959
Riwayat Pendidikan
·           25 Maret 1996, S3 Saitama University Japan, Ph.D in Production and Information Sciences
·           24 Maret 1993, S2 Saitama University Japan, M.Eng in Electrical Power Engineering
·           Agustus 1985, S1 Universitas Gajah Mada, Electrical Power Engineering/Teknik Ketenagaan Listrik
Riwayat Pekerjaan
·           Konsultan Bidang Electrical Power System di PT Multidecon dan PT Gama Spektra mandiri (2002-2004)
·           Anggota Tim Investigasi Padam Listrik 18 Agustus 2006
·           Sebagai Anggota Tim Penyusunan Naskah Akademis RUU Energi (2004-2005)
·           Anggota AunSeednet Bidang Power System (2005-2007)
·           Ketua Jurusan Teknik Elektro UGM (2003-2007)
·           Anggota Dewan Energi Nasional (2009-seka
Referensi:

BERSAMBUNG KE SESI 4 : Menteri Jokowi JK Pilihan Rakyat
10. Menteri Perindustrian
11. Menteri Perdagangan
12. Menteri Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar