Jokowi-Jusuf
Kalla telah memenangi laga Pilpres 2014. Kemenangan pasangan ini sebagian besar
didukung oleh ribuan komunitas relawan. Para relawan bukan hanya ambil bagian
dalam kampanye dan pendanaan. Namun, mereka juga terlibat aktif mengawasi
proses penghitungan suara.
Selamat
memilih, tetap tersenyum dan tetap mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, untuk
Indonesia yang lebih hebat, mandiri, dan bermartabat.
*) Jika
tidak berkenan memilih salah satu menteri, pilih kolom Other.
* Wajib
7. Menteri Hukum dan HAM
a.
Dr. Aridjo Alkostar, SH., LLM
b.
Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA
c.
Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH., LLM
d.
...............................
8. Menteri Keuangan
a.
Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
b.
Dr. Ir. Raden Pardede, PH.D
c.
Agus Martowardoyo
d.
....................................
9. Menteri ESDM
a.
Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc
b.
Ir. Luluk Sumiarso
c.
Dr. Ir. Tumiran, M.Eng.
d.
......................
Profil
Lengkap :
7. Menteri Hukum dan HAM
a. Dr. Aridjo Alkostar, SH., LLM
Artidjo Alkostar
(lahir di Situbondo, Jawa
Timur, 22
Mei 1949;
umur 65 tahun) adalah seorang ahli hukum Indonesia.
Ia merupakan Hakim Agung yang mendapat
banyak sorotan atas keputusan dan pernyataan perbedaan pendapat (dissenting
opinion)-nya dalam banyak kasus besar. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Muda
Kamar Pidana Mahkamah Agung Indonesia
Namanya terangkat saat
memperberat vonis 4 tahun penjara menjadi 12 tahun kepada politikus Angelina
Sondakh untuk kasus korupsi, serta vonis 10 bulan kepada dokter Ayu untuk kasus
malpraktek.
Artidjo Alkostar lahir
di Situbondo, Jawa Timur, ayah dan ibunya
berasal dari Sumenep, Madura. Ia menamatkan pendidikan SMA di Asem Bagus, Situbondo.
Kemudian, masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Referensi :
·
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/486148-busyro--artidjo-alkostar-contoh-hakim-agung-tegas
b. Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA
Prof. Dr. Saldi Isra,
S.H., MPA lahir di Paninggahan, Solok,
Sumatera
Barat, 20
Agustus 1968
adalah seorang ahli hukum tata negara Indonesia, aktivis anti-korupsi, penulis serta guru besar Universitas Andalas, Padang,
Sumatera Barat.
Saldi lahir dari pasangan Ismail dan Ratina. Sekolah dasar hingga menengah
ditempuh di kampung halamannya. Selanjutnya ia menyelesaikan gelar sarjana di
Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dengan predikat Summa Cum Laude.
Kemudian ia mengambil
gelar Master di Universitas Malaya, Malaysia (2001)
dan meraih gelar Doktor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(S3-2009). Pada tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru
besar hukum tata negara Universitas Andalas.[2] Selain
menjadi direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako), kini dia juga aktif menulis.
Tulisannya banyak tersebar di berbagai jurnal dan media cetak nasional.
Karya
·
Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah
(2001)
·
Konstitusi Baru Melalui Komisi Konstitusi
Independen (2002)
·
Kampanye dengan Uang Haram (2004)
·
Hubungan Eksekutif - Legislatif Pasca
Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung (2005)
·
Reformasi Hukum Tata Negara Pasca
Amandemen UUD 1945 (2006)
·
Dinamika Ketatanegaraan di Masa
Transisi, 2002-2005 (2006)
·
Kekuasaan dan Perilaku Korupsi (2009)
·
Pergeseran Fungsi Legislasi: Menguatnya
Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia (2010)
·
Membangun Demokrasi, Membongkar Korupsi
(2010)
Penghargaan
1.
Megawati Soekarnoputri Award sebagai
Pahlawan Muda Bidang Pemberantasan Korupsi (2012).
2.
Tokoh Muda Inspiratif versi Kompas
(2009).
3.
Universitas
Andalas (UNAND) Award bidang Penelitian (2007)
4.
Award of Achievement for People Who Make
a Difference dari The Gleitsman Foundation, USA (2004)
5.
Bung Hatta Anti-Corruption Award (2004)
6.
SCTV Award sebagai Dosen Favorit Universitas Andalas dalam Rangkaian
Kegiatan SCTV Goes to Campus (2003)
7.
Dosen Teladan II Universitas Andalas
Tahun 2002.
8.
Dosen Teladan I Fakultas Hukum
Universitas Andalas Tahun 2002.
9.
Lulusan Terbaik (S1) Universitas Andalas
dengan prediket Summa Cumlaude Wisuda Maret 1995.
10. Mahasiswa
Berprestasi Utama Tingkat Nasional Tahun 1994.
11. Mahasiswa
Berprestasi Utama I Universitas Andalas tahun 1994.
12. Mahasiswa
Berprestasi Utama I Fakultas Hukum Universitas Andalas tahun 1994.
Referensi :
c. Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH., LLM
Zainal Arifin Mochtar pria
kelahiran Ujung Pandang, 8 Desember 1978, ini dikenal sebagai Direktur Pusat
Kajian Anti Korupsi Universitas
Gadjah Mada (Pukat UGM) yang bergerak dalam kajian dan advokasi mengenai
antikorupsi. Zainal menjabat Direktur Pukat sejak Juli 2006.
Saat ini, Zainal aktif di dunia pendidikan dan penelitian. Selain di Pukat, dia juga aktif mengajar di Fakultas Hukum UGM sebagai dosen di bidang hukum tata negara. Oleh karena itu, Zainal juga kerap dimintai analisisnya sebagai pakar hukum tata negara dan korupsi.
Saat ini, Zainal aktif di dunia pendidikan dan penelitian. Selain di Pukat, dia juga aktif mengajar di Fakultas Hukum UGM sebagai dosen di bidang hukum tata negara. Oleh karena itu, Zainal juga kerap dimintai analisisnya sebagai pakar hukum tata negara dan korupsi.
Zainal menamatkan gelar
sarjananya di Fakultas Hukum UGM pada tahun 2003. Dia menuliskan tugas akhir
berjudul "Konsep Pertanggungjawaban Pelaku Crimes Against Humanity di
Pengadilan HAM".
Pada tahun 2007, dia juga menjadi anggota Tim Task Force Penyusunan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, gelar master hukumnya diperoleh dari Northwestern University, Amerika Serikat, pada tahun 2006. Lagi-lagi, hak asasi manusia menjadi topik yang didalaminya.
Pada tahun 2007, dia juga menjadi anggota Tim Task Force Penyusunan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, gelar master hukumnya diperoleh dari Northwestern University, Amerika Serikat, pada tahun 2006. Lagi-lagi, hak asasi manusia menjadi topik yang didalaminya.
Referensi
:
8. Menteri
Keuangan
a.
Prof. Dr.
Hendrawan Supratikno
Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
lahir di Cilacap,
21
April 1960,
merupakan politisi
berdarah Tionghoa asli Indonesia. Beliau merupakan
anggota DPR
RI dari Jawa
Tengah yang bertugas di Komisi VI Fraksi PDI
Perjuangan
Profil
Nama Profesor Hendrawan Supratikno
dikenal sebagai politisi
Senayan
beretnis Tionghoa
yang memiliki latar belakang akademik yang kuat. Pemikiran dan sepak terjangnya
sangat Indonesia.
Anggota Fraksi PDI
Perjuangan DPR RI ini namanya mulai dikenal publik saat terlibat aktif
dalam Panitia Khusus Angket Century akhir 2009 lalu. Performa saat di Pansus
Angket Century, Hendrawan menunjukkan kelasnya. Penguasaan isu-isu teknis
perbankan menjadi modal Hendrawan.
Pria kelahiran Cilacap, 21 April 1960 ini
memang sebelum terjun ke politik praktis merupakan akademisi tulen. Gelar
profesor ia raih dari Universitas Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.
Gelar Master dan Doktor ia raih dari kampus di Eropa
yakni di Belgia
dan Amsterdam.
Dia juga pernah tercatat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Bisnis
Indonesia (IBI) (Tahun 2004). Hendrawan juga tercatat sebagai dosen Fakultas
Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI).
Memiliki darah Tinghoa dari jalur ayah dan ibunya,
namun tak membuat Hendrawan kurang pergaulan. Bahkan, dirinya kini menjadi Tim
Budaya Jawa Tengah-Yogyakarta yang didirikan era Gubernur Jawa Tengah
Mardiyanto dan Sri Sultan HB X. "Saya relatif memahami budaya Jawa,"
ujarnya.
Begitu juga saat studi di luar negeri, rumah
Hendrawan tak jarang dijadikan tempat ibadah salat bagi rekan-rekannya yang
beragama Islam. Padahal, kenang Hendrawan, tempat ibadah sudah tersedia.
Interaksi beragam latar belakang inilah yang
menjadikan pemahaman Hendrawan tidak sempit. Dia pun mengaku, sedikitnya tiga
tokoh yang ia kagumi dan mempengaruhi cara pandangnya yakni KH
Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie, dan Arif Budiman. "Mereka
saya kagumi karena karakter dan keberaniannya," ujar ayah satu anak ini.
Pada 2004 menjadi momentum penting bagi Hendrawan.
Karena di tahun tersebut ia hijrah dari kota Salatiga
ke Jakarta. Persingungan dengan politik praktis ia
mulai di 2004. Kedekatan dengan Kwik
Kian Gie yang saat itu aktif di PDI Perjuangan
membawa Hendrawan terlibat dan aktif di Megawati Center. "Di situlah saya
interaksi dengan banyak politisi dan pak Taufik Kiemas yang merupakan mentor
dan guru saya," kata Hendrawan.
Pendidikan
·
Katholieke
Universiteit Leuven, Belgia meraih gelar M. Ba. (1986)
·
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga meraih
gelar Drs. (1983)
·
SMA Kristen, Purwokerto (1977)
·
SMP Kristen, Sidareja (1974)
·
SD Kristen, Sidareja (1971)
Karier
·
Guru Besar Fakultas Ekonomi Satya Wacana, Salatiga.
·
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
·
Dosen Institut Bisnis Indonesia
·
Anggota DPR RI Komisi VI (2009 - 2014)
·
Anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century DPR
(2010)
·
Anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR
Referensi :
b.
Dr. Ir.
Raden Pardede, PH.D
Raden Pardede (lahir di Balige, Sumatera
Utara, 17
Mei 1960;
umur 54 tahun) adalah seorang ekonom Indonesia
yang sekarang menjabat Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset,
perusahan pengganti fungsi BPPN. Selain itu beliau pernah memangku berbagai
jabatan dibeberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Ketua Pembiayaan
Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), staf khusus Menko Perekonomian RI
(2004-2005), Direktur Eksekutif merangkap Chief Economist PT
Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator Tim Asistensi Menteri Keuangan RI
(2000-2004), Chief Economist, Kepala Divisi PT
Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995),
Konsultan di World Bank (1994 -1995),
Konsultan di Asian Development Bank
(2000-2001), Staf Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), Process Engineer di PT Pupuk Kujang / Fertilizer
Industry (1985), Pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia dan Institut
Bisnis Indonesia. Ia ikut dalam sidang CGI (2000)
dan sidang IMF (2001), juga turut memberi sumbangan pikiran dan saran kepada
Pemerintah, Departemen Keuangan,
Bank
Indonesia dan Kantor Wakil Presiden. Raden Pardede
menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15
Mei 2006.
Ia menjabat sebagai komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Ia juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004 - sekarang).
Pendidikan
Beliau meraih gelar Insinyur
dari ITB, Bandung, jurusan Teknik Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang
Ekonomi (1995) diperoleh dari Boston University,
Amerika Serikat.
Referensi
c.
Agus
Martowardoyo
Nama Lengkap : Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Tempat Lahir
: Amsterdam, Belanda
Tanggal
Lahir : Selasa, 24 Januari
1956
Biografi
Agus
Dermawan Wintarto Martowardjojo, atau lebih dikenal sebagai Agus Martowardjojo
adalah bankir yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri
Mulyani yang menjadi Direktur Pelaksana di World Bank.
Agus resmi
dilantik bersama wakilnya Anny Rahmawati yang sebelumnya menjabat sebagai
Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan.
Agus lahir
di Belanda, tepatnya di Kota Amsterdam, 24 Januari 1956. Meski lahir di
belanda, Agus menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Indonesia, tepatnya
di Pangudi Luhur Jakarta. Sejak awal, minatnya terhadap ekonomi memang kuat,
tak salah ketika ia memutuskan untuk studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Selepas dari UI, ia meneruskan pendidikannya di bidang perbankan State
University of New York dan Stanford University di Amerika, lantas melanjutkan
ke Institute Banking & Finance di Singapura. Dalam kurun waktu ini, Agus
tak hanya kuliah sebagaimana biasa, melainkan aktif dalam mengikuti berbagai
macam seminar, kursus, pelatihan dan sejenisnya, tentu saja yang berkaitan
dengan perbankan. Tak heran jika di usianya yang sangat muda, ia telah menjadi
bankir yang tergolong hebat.
Karir
perbankannya dimulai dari Officer Development Program (ODP) di Bank of America,
sebagai International Loan Officer. Keluar dari Bank of America, ia langsung
dipinang oleh Bank Niaga, sebagai Vice President, Corporate Banking Group di
Surabaya dan Jakarta. Sejak saat itu, ia berpindah-pindah pekerjaan, namun
masih tetap di bidang perbankan, diantaranya Bank Bumiputera dan Bank Expor
Impor Indonesia, serta pernah menjabat sebagai Deputy Chief Executive Officer
Maharani Holding.
Sebelum
menjabat menjadi menteri keuangan, Agus sempat menjadi Direktur Utama di dua
bank terkemuka: Bank Permata dan Bank Mandiri. Kemauan Agus memikul jabatan
sebagai Dirut Bank Mandiri dinilai berani oleh banyak kalangan, mengingat kursi
tersebut telah menyeret beberapa seniornya ke balik jeruji besi akibat berbagai
kasus. Apalagi, saat itu usia Agus yang tergolong muda dan kondisi intern Bank
Mandiri yang kurang menguntungkan. Bank Mandiri, saat itu memiliki kredit
bermasalah (non-performing loan, NPL) di atas 20%—jauh melewati ambang batas bank
sehat yang seharusnya hanya sebesar 5%. Sejumlah kredit bermasalah yang menjadi
prioritasnya adalah utang Grup Kiani dan Garuda Indonesia.
Agus memang
bukan orang asing di Bank plat milik negara ini. Sebelumnya, ia pernah menjabat
sebagai Managing Director Risk Management and Credit Restructuring, Managing
Director Retail Banking and Operation Coordinator, dan managing Director Human
Resources and Support Services yang masing-masing jabatan bertahan selama 1
tahun.
Selama
menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri, berbagai macam pembenahan telah ia lakukan
untuk memulihkan kondisi bank. Hingga pada RUPS 17 Mei 2010, ia terpilih lagi
menjadi Dirut untuk masa jabatan 5 tahun ke depan.
Pemilihan
Agus sebagai Menteri Keuangan sempat diragukan oleh beberapa kalangan
(lagi-lagi) mengingat usianya yang relative muda. Namun, pertimbangan presiden
saat itu adalah: Agus, selain sosok yang mumpuni dan berhasil mengendalikan
bank terbesar di Indonesia, juga merupakan sosok yang dekat dengan bankir dan
kalangan perbankan Indonesia. Tak heran, karena Agus aktif (bahkan pernah
menjadi ketua) di berbagai organisasi perbankan seperti Asosiasi Bankir
Indonesia, Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Advisor Asosiasi Perbankan
Indonesia, Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta), dan Bankers
Club Indonesia.
Pada 26
Maret 2013 dia terpilih sebagai gubernur Bank Indonesia. . Ia menggantikan
Darmin Nasution, yang menjabat sejak 2009. Masa jabatan Darmin sendiri selesai
pada 22 Mei 2013. Agus akan menjabat selama 5 tahun di Bank Indonesia untuk
periode 2013-2018. Ia akan menggantikan Darmin Nasution, yang menjabat sejak
2009. Masa jabatan Darmin sendiri selesai pada 22 Mei 2013.
Agus menang
melalui voting dengan pemungutan suara 54 anggota fraksi. Dari hasil pemungutan
suara, sebanyak 46 anggota memilih Agus. Sisanya tujuh suara menolak, dan satu
anggota abstain.
Pendidikan
·
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1984)
·
Banking & Management Courses State University of
New York, Buffalo, USA
·
Stanford University, Palo Alto, USA
·
Institute of Banking & Finance, Singapore.
Training/Course/dll:
·
Credit Training Bank of America Jakarta, 1984
·
Operation Management Workshop Bank of America Jakarta
Branch, 1985
·
Credit Decision Seminar, Bank of America, Hong Kong
1986
·
Foreign Exchange and Exposure Management, Bank of
America, Singapore 1986
·
Jakarta Credit Seminar, Citibank Jakarta, 1987
·
Niaga Intermediate Supervisory Development II, Bank
Niaga, 1988
·
Credit Risk/Management II, Bank Niaga, 1989
·
Niaga Advance Supervisory Development, Bank Niaga,
1990
·
Credit Risk Management III, Institute Banking & Finance
Singapore, 1990
·
Managing Problem Loans, Institute Banking &
Finance Singapore, 1991
·
Project Finance Training Course, The Euromoney
Institute & Finance, Singapore 1992
·
Strategic Bank Marketing, Institute Banking &
Finance, Singapore 1992
·
Advanced Commercial Lending Program Bank Management,
Institute State University of New York at Buffalo – USA, 1992
·
Applied Corporate Finance in Asia, The Euromoney
Institute of Finance, Hong Kong 1992
·
Lokakarya kredit Usaha Kecil Menengah, The Jakarta
Initiative Bandung, 1999
KARIR
·
Gubernur Banmk Indonesia
·
Bank of America NT & SA (1984) as Officer
Development Program & International
·
Loan Officer
·
PT Bank Niaga Tbk Vice President, Corporate
Banking Group di Jakarta &
·
Surabaya (1986 – 1994)
·
Deputy Chief Executive Officer Maharani Holding
(1994)
·
Direktur Utama di Bank Bumiputera (1995 – 1998)
·
Direktur Utama di Bank Ekspor Impor Indonesia (1998)
·
Managing Director Risk Management and Credit
Restructuring Bank Mandiri (1999)
·
Managing Director Retail Banking and Operation
Coordinator (2000)
·
Managing Director Human Resources and Support Services
(2001)
·
Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang
Perbankan (2002).
·
Direktur Utama Permata Bank terhitung sejak 31 Oktober
2002-2005
·
Direktur Bank Mandiri, 16 Mei 2005 – 20 Mei 2010
·
Menteri Keuangan
Organisasi:
·
Ketua Asosiasi Bankir Indonesia pada Desember 2005
·
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) 2006
·
Advisor Asosiasi Perbankan Indonesia
·
Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum
Nasional Swasta) periode 2003 – 2006.
·
Ketua Bankers Club Indonesia dari 2000 sampai 2003
PENGHARGAAN
·
Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta
Ekonomi
·
Eksekutif Indonesia Terbaik oleh Asiamoney, 2006
·
Leadership Achievement dari The Asia Banker, 2006
·
Top Banker 2007 dari Majalah Investor.
Referensi
9. Menteri ESDM
a.
Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc
Arif Budimanta, DR., Ir., MSc. , lahir di Medan, Jumat, 15 Maret 1968.
Biografi:
Sarjana Ilmu Tanah dari IPB. Kemudian
melanjutkan Program Pasca Sarjana di Ilmu Lingkungan UI dengan konsentrasi
Ekonomi Sumber Daya Alam, terakhir meraih gelar Doktor
dari FISIP UI.
Aktif dalam pengembangan gagasan
pendekatan pembangunan yang holistik dan integratif yang memberikan nilai-nilai
keadilan sosial dan kemandirian bagi umat manusia,
anggota Global Development Network.
Beberapa tulisan yang diterbitkan
berkaitan dengan minatnya adalah “Indonesia Masa Kini
dan Masa Depan” dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994), “Community Development di Industri Pertambangan dalam Akses
Peran Serta Masyarakat, Penerbit Sinar Harapan (2003), Pedoman Pengembangan
Masyarakat di Industri dan Sumber Daya Mineral (2004), Corporate Social
Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004).
Selain sebagai pendiri Indonesian
Center for Sustainable Development dan aktif menjadi
pengajar di beberapa perguruan tinggi, saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI
2009-2014 Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR-RI,
Direktur Eksekutif the Megawati Institute, Dewan Penasehat PP Ikatan Anggar
Seluruh Indonesia, dan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Referensi :
b.
Ir. Luluk
Sumiarso
Referensi
http://www.tempo.co/read/news/2010/08/24/090273531/Luluk-Sumiarso-Jadi-Dirjen-Energi-Baru-Terbarukan
c.
Dr. Ir.
Tumiran, M.Eng.
Dr. Ir.
Tumiran, M.Eng, lahir di Binjai sumatera Utara 23 Agustus 1959
Riwayat Pendidikan
·
25 Maret 1996, S3 Saitama University Japan, Ph.D in
Production and Information Sciences
·
24 Maret 1993, S2 Saitama University Japan, M.Eng in
Electrical Power Engineering
·
Agustus 1985, S1 Universitas Gajah Mada, Electrical
Power Engineering/Teknik Ketenagaan Listrik
|
Riwayat
Pekerjaan
·
Konsultan Bidang Electrical Power System di PT
Multidecon dan PT Gama Spektra mandiri (2002-2004)
·
Anggota Tim Investigasi Padam Listrik 18 Agustus
2006
·
Sebagai Anggota Tim Penyusunan Naskah Akademis RUU
Energi (2004-2005)
·
Anggota AunSeednet Bidang Power System (2005-2007)
·
Ketua Jurusan Teknik Elektro UGM (2003-2007)
·
Anggota Dewan Energi Nasional (2009-seka
|
Referensi:
BERSAMBUNG
KE SESI 4 : Menteri Jokowi JK Pilihan Rakyat
10. Menteri
Perindustrian
11. Menteri
Perdagangan
12. Menteri
Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar